Pewarta Jambi – Tak mau terulang lagi kasus
kematian siswa sekolah polisi negara (SPN) Jambi pada tahun 2013 lalu
yang memakan korban siswa asal daerah pengiriman Polda Metro Jaya, Ferry
Wahyudi dan Hottua Halomoan Tampubolon, meninggal dunia akibat cuaca
ekstrem saat mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda
Jambi.
Wakapolda Jambi, Kombes Pol Slamet
Riyanto mengatakan Polda Jambi akan melakukan antisipasi sejak awal, di
mana pihaknya telah menyediakan alat pengukur suhu.
“Sudah kita siapkan alat pengukur
suhunya, sejak awal kita sudah antisipasi agar tidak terjadi hal-hal
yang diinginkan,” sebut Wakapolda usai membuka kegiatan Pendidikan dan
Pembentukan Brigadir Tugas Umum Polri tahun 2014 di SPN Polda Jambi,
Selasa (3/6).
Ditambahkan, ketersediaan air bersih dan
makanan untuk para siswa juga akan selalu dicek. "Tenaga medis kita
persiapkan lebih banyak,” terangnya.
Selain itu, juga dilakukan pengawasan
oleh Perwira Menengah Polda Jambi. Ditambahkan, jadwal kegiatan siswa
juga disesuaikan dengan situasi di lapangan. Dicontohkan, saat bulan
puasa nanti bisa saja kegiatan lapangan ditiadakan.
"Kegiatan lapangan kita geser sesudah puasa, kita sudah mengagendakannya,” bebernya.
Untuk diketahui, tahun ini ada 500 orang
siswa Brigadir Gasum Polri yang mengikuti kegiatan pendidikan dan
pembentukan di SPN Polda Jambi. Rinciannya, 191 orang dari Polda Jambi,
dan 309 orang dari Polda Metro Jaya. Sedangkan untuk siswa Polwan asal
Jambi dikirimkan ke Purwokerto sebanyak 127 dan 13 polwan dikirim ke
Ciputat.
0 komentar:
Post a Comment