KASUBBAG RENMIN SATUAN BRIGADE MOBIL
POLDA JAMBI
ABSTRAK
Soliditas ini bisa diwujudkan dengan
suatu sikap memiliki dan sikap disiplin anggota polri sendiri, perlu kita
pahami bersama bahwa disiplin adalah harga mati yang harus kita punyai dalam
setiap napas dan sanubari insan bhayangkara sebab tanpa adanya disiplin kita
sulit untuk menciptakan soliditas terhadap institusi ini, sebab Polri ini
adalah menjadi tanggung jawab anggota Polri sendiri untuk tetap dipercaya
masyarakat dalam menegakan keamanan dan ketertiban dan melindungi masyarakat
dari berbagai macam ancaman dari para pelaku kejahatan.
I.
Pendahuluan
Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) merupakan bagian dari Criminal justice system (CJS) yang
langsung menyentuh kepada sendi-sendi dan norma-norma yang ada didalam
kehidupan masyarakat, Polri menjadi Garda terdepan dalam penegakan hukum dengan
jumlah personil dan kekuatan organisasi yang solid maka Polridiamanatkan oleh
undang-undang untuk mengawal dan menegakkan kedaulatan hukum dinegara Republik
Indonesia, anggota Polri terus melakukan upaya-upaya untuk memberikan rasa aman
ditengah-tengah masyarakat dengan terus melakukan inovasi-inovasi untuk mencari
solusi dalam mencegah terjadinya kejahatan serta menurunkan angka kriminalitas
dengan melakukan pendekatan dan pembinaan kepada masyarakat serta terus melakukan
upaya untuk memprotect kejahatan-kejahatan baru agar tidak terus berkembang
menjadi trend negatif dalam lingkungan masyarakat guna terciptanyaketertiban dan
ketenteraman ditengah-tengah masyarakat.
Perkembangan arus globalisasi dan informasi yang semakin terbuka dan
transparan tentunya menjadi tantangan tugas yang dihadapi Polri bukan menjadi
pekerjaan yang semakin ringan namun menjadi profesi yang semakin kompleks dalam
mengemban amanah undang-undang untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat
dimana modus-modus kejahatan baru terus berkembang dan beraneka macam jenis
kejahatan yang terjadi ditengah-tengah masyarakat seakan-akan kejahatan juga
berlomba-lomba tanpa henti untuk melakukan inovasi serta memperhalus modus
kejahahatan guna mengelabui aparat penegak hukum, Polri tidak boleh tinggal
diam dan pasif namun anggota Polri harus aktif dalam menyikapi dan memfilter
trend-trend kejahatan tersebut hal ini tentunya bukan pekerjaan yang tidak
mempunyai resiko namun pekerjaan yang sangat berisiko bahkan terkadang
pekerjaan ini dapat mengancam keselamatan jiwa dan raga personiil Polri itu
sendiri.
II.
Pembahasan
Masyarakat Modern dalam era transparansi dan globalisasi mulai terbebas
dari belenggu dan kungkungan alam pemikiran yang sempit, masyarakat sudah mulai
berani untuk berbicara dan mengatakan akan kebenaran yang menurut dia benar
namun terhadap situasi-situasi tertentu keadaan tersebut belum sepenuhnya benar
dimana masyarakat sendiri tekadang mencari pembenaran sendiri dan cenderung
melegalkan perbuatan mereka yang walaupun menurut hukum positif perbuatan yang
dilakukan itu salah namun upaya dan perbuatan mereka tersebut seolah-olah
memaksakan dan menambrak norma-norma hukum yang sudah ada dan sudah
diratifikasi oleh hukum dinegeri ini dan ini tentunya merupakan suatu pemaksaan
hukum dan perlawanan terhadap hukum itu sendiri.
Terhadap perkembangan perilaku masyarakat tersebut tentunya harus disikapi
dengan arif dan bijaksana oleh anggota Polri karena itu diperlukan sikap profesionalisme
terhadap situasional tersebut, keadaan tersebut tidak bisa dihadapi dengan
emosional atau melakukan tindakan arogansi karena ini suatu pembelajaran
terhadap masyarakat bahwa hukum harus ditegakkan dengan asas keadilan bukan
dengan pemaksaan, disinilah tantangan tugas Polri terus dituntut oleh
masyarakat untuk betul-betul dapat memberikan perlindungan tanpa adanya
diskriminasi dalam pelaksanaan dan penegakan hukum itu sendiri.
Melihat dan mencermati Situasional semacam ini tentunya dibutuhkan personil
yang siap dan ready for use dalam
menjawab tantangan tugas yang diamanatkan undang-undang kepada pundak
insan-insan bhayangkara yang profesional, tegas dan humanis serta mempunyai
Soliditas yang tinggi terhadap institusi Bhayangkara, suatu keadaan dan
tantangan yang tidak mudah namun tentunya bukan juga sesuatu yang Imposible untuk dilakukan menurut hemat
kami semua tergantung dari kesepahaman bersama dan niat tulus bahwa institusi
Bhayangkara ini adalah milik masyarakat dan milik anggota Polri itu sendiri
jadi ini menjadi tanggung jawab bersama untuk memajukan institusi ini bukan
menjadi tanggung jawab individu-individu tertentu saja.
Dalam upaya mewujudkan Soliditas tentunya kita harus memulai dari hal yang
mendasari soliditas tersebut yaitu sikap Disiplin terhadap semua kegiatan dan
tanggung jawab yang diberikan, perlu kita pahami bersama bahwa Disiplin bukan
miliknya Militer dan juga bukan orang-orang Disiplin itu identik dengan
kekerasan namun disiplin ini adalah suatu kebutuhan dalam semua lini dan
sendi-sendi yang mendasari kehidupan manusia sehingga Disiplin terkadang
diidentikan dengan napas kehidupan manusia.
Dengan adanya disiplin maka akan tercipta situasi yang harmonis dan tertib
keadaan seperti ini sangat diperlukan bagi institusi Polri karena beban tugas
yang dihadapi mengharuskan untuk memiliki insan-insan Bhayangkara yang
mempunyai disiplin diatas rata-rata manusia yang lain karena dengan adanya disiplin
ini semua pelaksanaan tugas dan tanggung jawab yang diberikan akan membawa
keberhasilan sehingga akan tercipta Soliditas yang sangat diperlukan dalam
mengemban amanah untuk menjaga keamanan dan ketertiban dalam negeri sebagaimana
yang diamatkan oleh rakyat melalui undang-undang.
Soliditas Menurut kamus Bahasa indonesia berasal dari kata keadaan (sifat)
solid (kukuh, berbobot, dsb). Dalam kaitan dengan tugas kepolisian soliditas
ini merupakan suatu perbuatan untuk menciptakan sistem yang kokoh dan berbobot
serta dapat bekerjasama dengan baik antara sistem yang satu dengan sistem yang
lain. Dengan adanya soliditas organisasi ini maka akan dapat menjadi organisasi
yang tangguh serta menjadi organisasi yang mumpuni dalam mengawal hukum yang berlaku
dinegara indonesia ini serta terdiri-dari individu-individu yang mempunyai
dedikasi dan loyalitas murni terhadap institusi Polri itu sendiri, pepatah
mengatakan bahwa “sebuah tim yang terdiri
dari individu-individu yang cerdik.... tidak lebih baik dari tim cerdik yang
terdiri dari individu-individu”
Soliditas merupakan variabel yang sangat penting dalam mengembangkan institusi,
para pelaku dalam institusi bisa datang darimana saja bisa organisasi yang
berbeda namun setiap organisasi/ lembaga memiliki visi dan misi serta Goals (tujuan-tujuan) yang ingin
dicapai, kemampuan setiap anggota didalam menjalankan tugas dan fungsinya
sangat dibutuhkan. Akan tetapi perpaduan antara kemampuan tiap orang
(kompetensi) dengan hubungan interaksi antar mereka adalah sangat penting.
Dalam upaya membangun suatu soliditas diperlukan upaya-upaya bersama untuk
mewujudkan menjadi suatu yang kenyataan,7 (tujuh) kunci membangun soliditas
sebagai berikut :
1.
Ekspektasi
terhadap pekerjaan dan hasilnya
Setiap anggota Polri perlu memahami
mengapa mereka ditempatkan didalam suatu bagian/ seksi dan apa tujuannya apa
misi dari pekerjaan yang diemban? Sejauhmana pembagian peran masing-masing personil
pada bagian/ seksi tersebut, juga perlu selalu diingat bahwa kita bekerja
sebagai sebuah tim sikap saling menghargaimenjadi hal yang sangat dibutuhkan
dalam hal ini hargailah setiap ide dan pendapat dari Personil yang lain.
2.
Komitmen
Setiap anggota Polri perlu memiliki
komitmen yang sama, untuk mencapai misi satuan, sejauhmana kita memandang
kontribusi kita terhadap satuan dan juga kemajuan diri sendiri? Berkontribusi
sesuai kemampuan optimal, jangan merasa rendah diri terhadap rekan kerja,
dengan begitu kita akan merasa lebih enjoy
dalam menjalankan tugas yang diamanahkan kepada kita dan kita dapat focus menyelesaikan tugas kita.
3.
Kompetensi
Apakah kompetensi yang dimiliki
telah merata atau cenderung didominasi oleh orang-orang tertentu dan yang lain
hanya bekerja dibelakang? Sebaiknya setiap Personil memiliki kemampuan tertentu
sehingga sebagai Tim akan memiliki kekuatan yang lebih besar lagi.
4.
Standar Operating Procedures (SOP)
Sejauh mana alur kerja yang kita
jalani sekarang sudah efektif dan memberikan hasil yang baik? Untuk
memastikannya, perlu dilihat apakah kita sudah memahami peran dan tanggung
jawab masing-masing, sesuai dengan peran dalam Tim apakah kita sudah bekerja
sesuai dengan SOP? Jika terjadi sesuatu secara mendadak yang mengganggu alur
kerja, kita dapat mendiskusikan bersama untuk mengantisipasinya jangan tunggu
sampai terjadi masalah.
5.
Komunikasi
Sebuah tim tidak akan bisa bekerja
optimal jika tidak ada komunikasi yang
baik didalamnya, untuk itu kita perlu memastikan bahwa hubungan antar Personil didasari
oleh komunikasi antar Personil.
6.
Konsekuensi
Selalu pikirkan konsekuensi dari
setiap tindakan terhadap diri sendiri, bagian/seksi, dan juga satuan. Apakah
tindakan yang kita lakukan dapat berpengaruh pada personil yang lainnya?
Bagaimana jika bagian/ seksi kita tidak berhasil menyelesaikan pekerjaan yang
diberikan? Apa pengaruhnya bagi bagian/ seksi lain ?
7.
Reaksi terhadap
perubahan
Sejalan dengan waktu, institusi
dapat mengalami berbagai perubahan, itu bisa datang dari pimpinan, interaksi
dengan pihak luar, dan kebijakan institusi/ lembaga sejauh mana kita dapat
menghadapi perubahan itu hal ini perlu didiskusikan dengan serius bersama-sama
melalui forum group discussion, gugus
kendali mutu, atau in house training.
Bahkan kegiatan outdoor seperti outbondpun dapat dijadikan ajang untuk
membuka wawasan dengan cara pandang kita terhadap perubahan, disamping juga
bermanfaat untuk mendekatkan para personil sehingga soliditas kerja tim dapat
terbentuk.
III.
Penutup
Soliditas harus dipahami dan dilaksanakan bersama-sama oleh seluruh
Personil Polri karena organisasi yang besar seperti Polri soliditas sangat
diperlukan karena dengan adanya soliditas maka satuan Polri akan menjelma
menjadi suatu kekuatan yang luar biasa dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawab untuk menciptakan keamanan dan ketertiban ditengah-tengah masyarakat
sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat sebagaimana yang diamanatkan
oleh Undang-undang.
Soliditas ini harus terus ditanam dan dipupuk dalam hati setiap insan
bhayangkara agar dapat kita petik buah-buah keberhasilan dan kesuksesan bersama
dalam pelaksanaan tugas supaya Polri semakin dicintai dan dibutuhkan oleh masyarakat
sehingga akan ada rasa rindu terhadap kehadiran sosok anggota Polri
ditengah-tengah mereka sehingga kehadiran Polri akan membawa kedamaian dan
ketentraman dalam setiap sendi-sendi kehidupan masyarakat, memang bukan sesuatu
yang gampang dan mudah namun bukan pula sesuatu yang mustahil untuk
dilaksanakan dengan semangat kebersamaan dan rasa memiliki semua tidak ada yang
mustahil untuk dilaksanakan.
0 komentar:
Post a Comment