![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj7jh-6gk-0owYd9A61smlv9T7QB14gj_ItsqK1_C7gaDJqNl5KWnV6IF4HgW6wK3iJxccL3h0qh7gvtliDmaOeqaoYxss-fQJcgHWRZUykXCm50rTeJGLcqfFqK_tekL9LsSNRO-NTRY5P/s1600/ibu+eli.jpg)
Kru Pewarta Jambi menjumpai ibu Eli yang sedang mengajar anak-anak di tempatnya mengajar, terlihat suasana dan ruangan yang dibikin sedemikian rupa untuk membuat suasana belajar dan mengajar untuk anak-anak usia dini. Disana terdapat gambar-gambar kartun, poster-poster abjad dan angka serta perlengkapan mengajar lainnya tidak lupa juga terdapat rak buku buat anak-anak mengumpulkan buku hasil pekerjaannya hari itu.
Ibu Eli menceritakan pekerjaan ini berawal waktu dulu dia mengajar kursus bahasa Inggris untuk anak-anak sekolah Xaverius, lama-lama dia tertarik untuk membuka usaha mengajar anak-anak usia dini di lingkungan tempat tinggalnya, “ saya sangat tertarik sekali mengajar anak-anak di usia dini, tetapi bukan mengajar anak berbahasa inggris melainkan mengajar mereka berhitung dan membaca yang kelak sewaktu mereka masuk SD tidak lagi mengalami kesulitsan dalam berhitung dan membaca “. Jelasnya.
Dulu
waktu ibu eli mengajar kursus bahasa Ingris untuk anak-anak, memang terdapat
beberapa anak didiknya yang tidak mengerti apa itu angka satu dalam bahasa indonesia
mereka mengerti angka satu dalam bahasa inggris, sebab di sekolahan mereka pada
waktu itu gurunya hanya berbicara bahasa ingris dalam mengajar anak-anak.
Dalam
menggeluti pekerjaan yang sudah di lakoninya kurang lebih 10th, ibu eli merasa
senang dan gembira, sehingga dia rela membagi waktunya untuk mengajar anak-anak
dengan keluarga, “ saya merasa senang bekerja seperti ini mas, memang di segi
materi lebih besar gajinya kalau saya mengajar kursus bahasa inggris, tapi itu
kan saya harus full time dan makan gaji sebab kerja dengan orang lain, di sini
saya usaha sendiri dan bisa membagi waktu untuk keluarga, setidaknya ada waktu
senjangnya buat keluarga, dala mengajar saya tidak sendiri tapi dibantu oleh
temen-temen juga, kalau soal materi memang tidak gede mas tapi yang penting
saya bisa membatu anak-anak yang tidak mampu belajar membaca dan berhitung itu
sudah kepuasan tersendiri bagi saya “ imbuhnya.
Guna
menunjang sekolahan PAUD dan TK yang didirikannya Ibu Eli bergabung dalam
HIMPUNDI (Himpunan Pendidik Anak Usia Dini) jambi, sehingga segala keluhan dan
kendala dalam sistem tata mengajar anak-anak usia dini bisa di jembatani oleh
pemerintah, baik itu bantuan maupun sistem cara mengajar/krikulum untuk anak
usia dini.
Di
sela wawancara dengan kru siginjai, ibu Eli mengemukakan kalau dia ingin sekali
membuka “ Rumah Baca atau pun Taman Baca “. Yang memfasilitasi ruangan baca bagi
anak-anak, dimana anak-anak jaman sekarang rata-rata hobi bermain ke warnet
hanya untuk main game online maupun media chating. “ saya pingin sekali membuka
Rumah Baca bagi anak-anak, dan itu gratis tidak dipungut biaya apapun,
kendalanya sekarang buku-buku bacaan yang kami kumpuli sekarang masih minim,
kami berharap dan menerima donatur yang mau memberikan buku-buku bekasnya yang
layak baca untuk kami, buku-buku tersebut sangat berguna bagi kami untuk
menambah perbendaharaan dan bacaan buku kami, apalagi sebagai Bhayangkari saya
berharap ada ibu-ibu Bhayangkari yang mempunyai buku-buku bekas yang masih bisa
dibaca untuk menambah pundi buku kami ini “. timpalnya sambil menunjukan
beberapa buku dari pemberian donatur.
0 komentar:
Post a Comment